penjara otak versi Ridho Setia-one blog
Penjara
otak
Termenung
dan meratapi nasib tidak akan mampu membuat keadaan kita menjadi baik , dewasa
ini banyak sekali terjadi penyimpangan , baik dari segi politik , social,
ekonomi, pendidikan , dan yang paling menyedihkan yaitu penyimpangan terhadap
ajaran Agama.
Penyimpangan
– penyimpangan itu, notabene diawali dari kesalahan kecil dan dianggap sepele namun
,sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan otomatis akan berpengaruh terhadap
masa depan yang di idamkan.
Namun
ironisnya, banyak sekali kalangan yang tidak menyadari fenomina penyimpangan
tingkah laku yang tiap hari semakin membuming, mereka tidak menyadari akan
fungsi nya titik kordinat yang telah ditetapkan dalam Undang – Undang bahkan Al
- Qur’anul karim.
Mereka
hanya mengangap al – Qur’an sebagai lembaran – lembaran yang menceritakan kisah
– kisah yang tidak bermakna, bahkan yang lebih ekstrim, mereka menganggap bahwa
Al – Qur’an tidak relevan dengan dunia yang kian dewasa ini.
Semua
itu sebenarnya terjadi, karena sempitnya ruang lingkup pemikiran kita. Azam
yang lemah sering menjadi penyebab mengapa manusia banyak yang tidak faham
dengan ilmu – ilmu penyusunan pemikiran. Sehingga hanya ilmu dan pengetahuan
itu saja yang kita miliki tanpa berusaha menganalis terlebih dahulu apa makna
dan fungsi dari ilmu tersebut.
Kekurangan
ilmu juga dapat mengakibatkan kita menjadi manusia yang sangat merugi bahkan
yang menyedihkan kekurangan ilmu akan mengakibatkan melemahnya kreatifitas kita
dalam melaksanakan tugas dalam kehidupan sehari – hari.
Lalu
siapa yang harus kita salahkan ?
Tidak
ada yang patut kita salahkan dalam hal ini, yang harus kita lakukan adalah
memikirkan bagaiman fenomena yang menyedihkan ini dapat berkurang dimuka bumi
ini, atau mungkin dapat sirna.
Untuk menghindari hal itu terjadi, sudah
sepatutnya kita berusaha untuk mencintai buku, membacanya, hidupkan diskusi
dengan teman, bahkan kita usahakan untuk dapat mengamalkannya.
Bukankah
Rassulullah Saw pernah bersabda kurang lebihnya, “ jika kamu ingin mendapatkan
kebahagian dunia maka gapailah dengan ilmu, jika kamu ingin mendapatkan
kebahagian di akhirat, maka gapailah dengan ilmu, dan jika kamu ingin
mendapatkan keduanya, maka gapailah dengan ilmu “.
Nah
low….. sadar kan, bukankah dari hadist
diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa jika ingin mendapatkan kesuksesan,
maka terlebih dahulu kita harus berilmu. Ilmu yang dimaksud bukan hanya ilmu
agama melainkan segala ilmu yang bermanfaat.
Selain
hadist diatas, sangat kurang lengkap jika kita tidak memperhatikan firman Allah
swt dalam Qur’an surah al – Alaq ayat 1 – 5.
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
1.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
[1589]
Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
Masya
Allah teman – teman, dari ayat diatas Allah telah menyerukan kepada kita untuk &tø%$# atau bacalah, karna Allah
mengajarkan manusia dengan perantara menulis dan membaca. Adapun imbalannya
adalah ilmu atau pemahaman akan sesuatu yang kita baca.
Semoga
Allah jadikan kita sebagai orang yang ahli dalam membaca dan mengistiqomahkan
kita dalam menuntut ilmu, amin.
Wawlahu’alam
bishowab
0 Response to "penjara otak versi Ridho Setia-one blog"
Post a Comment