meniru sifat kura - kura
Meniru
Sifat Kura – Kura
Sebabagai
manusia yang dianugrahi sifat nafsu oleh sang pencipta, kita sering kali
mengingkan apa yang kita inginkan itu secara Instan. Keinginan yang didasarkan
nafsu itu kadang membuat kita lupa, bahwa setiap keinginan itu pasti memerlukan
proses yang memakan waktu panjang , sehingga ketika keinginan yang itu belum
tercapai kita akan merasakan bahwa kita tidak memiliki bakat, keberuntungan
ataupun kecerdasan.
Dilain
sisi sifat instan ini telah menjalar keseluruh manusia. Jika kita perhatikan,
betapa banyak para pelajar yang menginginkan nilai yang baik namun tidak faham
bahwa keinginan itu tidak akan tercapai tanpa usaha. Bukankah Alllah Swt,
berfirman dalam al – Qur’an yang artinya :
“ aku tidak akan merubah nasib suatu
kaum, sebelum kaum itu merubah nasibnya “.
Jika
kita hayati akan firman Allah Swt, kita dapat simpulkan bahwa keinginan akan
tercpai jika kita dukung dengan usaha. Dan usaha itu terdiri dari berbagai
macam yang akan kita sesuaikan dengan keinginan kita. Misalkan untuk kaum
pelajar, untuk mencapai kecerdasan dapat dilakukan dengan banyak membaca,
belajar kelompok, sering berlatih dalam mengerjakan soal dan yang paling
penting terabkan adab – adab dalam menuntut ilmu, seperti jangan bermasiat,
jangan melawan guru dan yang penting adalah berbakti kepada orang tua.
Namun
sayang sekal untuk menggapai cita –cita
itu kadang kita melupakan perangkat –perangkat pendukung keinginanan kita. Kita lebih sering mengeluh tanpa berusaha
dengan sungguh – sungguh.
Bukankah
untuk membuat mie yang banyak dikatakan orang instan, kita memerlukan waktu 5 –
10 menit. Apa lagi jika ingin mendapakan cita – cita yang kita inginkan. Kita
mesti bergelut dengan waktu, hambatan dalam proses, bahkan kita akan
mengorbankan waktu istirahat kita hanya untuk meenggapai cita – cita kita.
Jika kita memandang kearah belakang, terkadang
kita harus malu akan ketidak sabaran kita dalam bekerja. Padahal, ketika kita
memperhatikan seekor kura – kura, kita akan takjub akan keperibadiannya,
semangatnya dan yang tak kalah penting adalah usahanya.
Dalam
usaha untuk mencapai cita – cita, sang kura – kura akan mulai dengan perlahan –
lahan namun pasti. Beliau tidak pernah
mengeluh akan kekurangan yang dimilikinya. Baginya, pelan – pelan namun
istiqomah itu jauh lebih baik. Namun yang lebih menarik dari sang kura – kura
tersebut adalah mampu memgerjakan tantangan dengan sempurna meskipun memakan
waktu yang sangat bnyak dan bahkan melelahkannya.
**
Tantangan
dan rintangan merupakan factor utama yang harus dikalahkan terlebih dahulu jika
kita ingin mendapatkan kebahagian dan kesuksesan. Tantangan itu banyak sekali jenisnya, mulai
dari tantangan keimanan, pendidikan , perasaan dan banyak lagi jenisnya.
Dalam
al – qur’an Allah telah berfirman “ allah tidak akan merubah nasib suatu kaum
sebelum kaum itu sendiri yang merubahnya “.
Untuk merubahnya banyak sekali yang harus kita lakukan dan itu semua
memerlukan waktu yang lama.
Jika
kita menengok ke masa khalifah, Sahabat Umar bin Khattab r.a yang terkenal akan
ketegasannya, Membutuhkan waktu yang banyak untuk merubah pandangan hidupnya,
dari jahiliyah menuju islamiyah yang berlandaskan Al – Qur’an dan Sunnah.
Dalam
literatur dijelaskan bahwa sahabat Umar bin Khattab menghatamkan al – qur’an selama 10 tahun, dan selama 10
tahun itulah ia telah mengamalkan keseluruhan isi Al – Qur’an. Masya Allah
semoga allah selalu merahmatinya.
Sahabat
semua, jika kita cermati literature di atas, maka setiap usaha memerlukan 2
pilar penyangga, pilar penyangga tersebut adalah sabar dan istiqomah. Sabar
disaat kita menjalankan segala tugas kita demi cita – cita kita, sedangkan
istiqomah adalah rutinitas kegiatan kita dalam menggapai cita – cita. Istiqomah
juga dapat diartikan sebagai konsekuen terhadap pilihan pribadi kita dan tidak
merasa bosan dalam menjalani keinginan kita. Semoga sukses selalu, amin.
0 Response to "meniru sifat kura - kura"
Post a Comment