Subscribe Us

header ads

Hot Widget

random/hot-posts

soul infection 2017 By Ridho Setiawan Komunikasi dan penyiaran Islam. UIN Raden Intan Lampung.

Soul Infection 2017
Malam ini, tepatnya tanggal 31 Desember 2016 menjadi suatu momen tertentu bagi sebagian orang.  Kaya, miskin, tua, muda, janda, duda, guru, pejabat, sama – sama merayakan momen ini. Kecuali beberapa gelintir orang yang masih bertahan  digubuk tua itu.  Gubuk yang dianggap manusia modern sebagai tempat asing.
Berbondong – bondong pasukan pemudapun ikut meramaikan aksi malam tahun baru ini. Pusat tempat hiburan menjadi ramai. Sementara tempat beribadah menjadi sepi, bak rumah yang tidak berpenghuni.
Jarak tidak lagi dipikirkan. Sampai – sampai pemuda – pemudi berboncengan layaknya seperti pengantin baru yang sedang menikamati masa bulan madunya. Berpetualang kesana – kesini. Bak  Abg labil yang sedang mencari jati diri.
Wanita cantik ikut menemani. Ditampah kenalpot NOBI ikut merangsang diri. Berjingkrak kesana kemari. Sampai tidak terasa patah gigi.
Lain rasanya. Tanpa ada peperangan diantara teman sesama. Menghidupkan petasan ikut menjadi budaya. Sesekali meniup terompet TELELOLET.. pemecah suasana. Tanpa ia sadari berkurangnya usia.
Tembakan pertama disusul dengan tembakan kedua. Suara bising ikut memecah suasana. Beribu orang istirahat dirampas haknya. Hanya untuk satu malam yang belum jelas dasarnya.
Permainan lonceng ikut menggema. Krencang .. krenceng menggelegar suasana. Disusul tiupan terompet berirama. Bersatu tuk kalahkan lantunan adzan tanda shalat isya. Emak – emak tak lagi berdiam menunggu adzan tiba. Tapi sibuk membakar jagung bersama keluarga. Sampai tak terasa waktu larut telah tiba, terkantuk letih, lupa shalat isya.
Pemuda, sadarlah. Nasib Negara ini ada ditaganmu. Jangan biarkan budayamu tergadaikan dengan budaya yang merusak ruhanimu. Jangan biarkan budaya asing membayar budaya sopan santunmu. Jangan biarkan budamu dibayarkan hanya dengan satu malam tanpa dasar yang jelas.
Bukankah Allah berfirman :
“ wahai orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka. Yang bahan bakarnya dari batu dan manusia “. ( Q.S At – Tahrim : 6 ).
Allah sudah mengingatkan kita. Mengingatkan untuk memelihara diri dan keluarga dari siksa api neraka. Mengingatkan kita untuk berhati – hati dalam bertindak. Apalagi bertindak yang merusak budaya sopan santun, sesuai UUD 1945.
Kawanku. Ada beberapa tips untukmu. Semoga tips ini berguna untukku, juga untukmu.
1.      Pelajari Agama secara benar.
Agama adalah pondasi dalam diri manusia. Pondasi dalam segala hal. Juga sebagai antibody diri dari virus – virus kemaksiatan.
2.      Pilihlah teman bergaul yang pas.
Salah satu faktor keberhasilan dalam hidup ini adalah lingkungan yang kondusif. Kalau dianalogikan dengan makanan, sama seperti 4 sehat 5 sempurna. Tubuh mana yang tidak akan ada antibody jika selalu mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Begitu sebaliknya.
3.      Mencari aktivitas luar yang bermanfaat.
    Jurus ampuh ini adalah dengan memanfaatkan lingkungan masyarakat untuk mengisi kekosongan agenda. Aktivitas luar ini terdiri dari beragam nama dan tempat. Sesuai pada medan mana yang kita lalui. 
    Mencari aktivitas diluar, juga bermanfaat dalam hal perluasan relasi dan pematangan pola fikir. Tekhnik dan praktik penanganan masalah itu salah satu jenis ilmu yang didapatkan dari aktivitas luar. Sehingga, kedepannya kita menjadi pemuda yang siap ditempatkan dimana saja dan siap bertugas menjadi apa saja.
4.      Jangan bosan untuk berdoa.
Setelah semua kita ikhtiyarkan. Sebagai manusia, tentu hanya bisa merencanakan saja. Langkah terakhir adalah bertawakal dan berdoa kepadanya. Dengan harapan do’a kita dikabulkan, serta menjadi suatu hal yang baik bagi diri kita.

Demikian beberapa tips mengurangi infeksi diri, semoga bermanfaat…


   


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "soul infection 2017 By Ridho Setiawan Komunikasi dan penyiaran Islam. UIN Raden Intan Lampung."

Post a Comment