Subscribe Us

header ads

Hot Widget

random/hot-posts

ketika tuhan jatuh cinta

Ketika Tuhan Jatuh Cinta

Jatuh cinta merupakan kodrat yang telah dimiliki oleh setiap manusia, karena sejatinya manusia baik laki – laki maaupun wanita akan dihiasi dengan rasa cinta. Namun bagaimana jika yang sedang jatuh cinta bukan manusia melainkan Allah? 
Ada yang tahu…..?, atau ada yang mau meyumbangkan buah pemikirannya, hehehe woles bro, bukankah sabar itu di anjurkan untuk setiap mukmin, jadi kudu sabar ya, hehehe
Setiap manusia pasti mempunyai kebiasaan ( baik / buruk ), kebiasaan itulah yang akan menjadi karakter dari seseorang yang kemudian di amalkan dalam bentuk tindakaan dan pola fikir.
Pola fikir seseorang akan tergantung dari berbagai segi, baik itu dari segi karakter, keilmuan, kebiasaan dan yang paling penting adalah tindakan. Lah, kok pembahasannya malah tindakan? Terus…. Apa hubungan dengan ketika Tuhan sedang Jatuh Cinta ?.
sabar bro, penjelasannya belum selsai, you must gave ear to explanning.!!!!!                                  
Dalam adab Islam, semakin bertambah nya ilmu maka ia akan semakin takut atau bahkan merasa semakin dekat dengan tuhannya, dan ketika seseorang hamba merasa semakin dekat, ia akan berusaha menjaga Qolbu, pola fikir bahkan tingkah lakunya.
Ketika manusia telah mampu menjaga Qolbunya, maka dengan otomatis ia telah melaksanakan anjuran dari yang kuasa, yaitu menjaga diri dari panasnya api neraka, sebagaimana firman Allah Swt dalam Qur’an surah At-Tahrim : 6
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ î ps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#yÏ© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ  

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Hehe, masya allah banget ya, sudah ada bayangan teman – teman…? Masak belum faham, hehe? Woles ya, seseorang akan merasa sayang terhadap seseorang jika apa yang di inginkannya di laksanakan oleh sahabatnya, kekasih hatinya, orang tuanya bahkan seluruh teman – teman yang mengenalinya. Betul tidak…?
Menjalankan perintah merupakan akhlak yang baik, bahkan ketika kita mampu menjalankan perintah dengan sebaik – baiknya, di saat itulah kita termasuk kedalam orang yang mendapatkan bonus dari sang pemberi tugas.
Bonus itu akan diberikan kepada yang menjalankan tugas dengan senang hati tanpa mengharap sesuatu apapun dari sang pemberi tugas, untuk lebih jelas mari kita simak kisah seorang pemuda yang menjaga kesuciannya, dengan tidak mau memasukkan makanan haram kedalam perutnya.
Suatu hari ada seorang pemuda yang sedang berjalan di pinggir sungai, kebetulan pada saat itu ia sedang merasakan kelaparan. Ia berjalan menelusuri  aliran sungai, seraya berharap ada buah – buahan yang dapat mengganjal perutnya. Kebetulan pada saat itu ada sebuah apel yang dibawa oleh arus sungai tersebut, ia  kemudian mengikuti aliran sungai itu seraya mengambil dan memakannya.
Di tengah sedang asik menikmati  makanan, ia merenung seraya bertanya Tanya bahwa apel yang sedang ia makan itu bersumber dari mana, dan siapa pemiliknya?, apakah ia sudah mengiklaskannya?               
Akhirnya, dengan dorongan imana yang kuat ( insya allah ) ia bertekat untuk menelusuri sungai itu dan mencari siapa sang pemilik dari buah apel tersebut.
 Setelah berjalan jauh, akhirnya ia bertemu dengan perkebunan apel dan bermaksud bertemu dengan sang pemiliknya untuk meminta keikhlasannya terhadap apel yang telah ia makan tadi pagi.
Singakat cerita, sang pemilik tersebut akan mengikhlaskan apel tersebut, dengan syarat  pemuda itu bersedia menjaga dan merawat kebun apel tersebut selama satu tahun tanpa digaji.
Karena, rasa takut pemuda itu kepada allah, ia menerima tawaran yang diberikan oleh pemilik kebun apel tersebut.
 Suatu hari sang pemilik kebun tersebut meminta kepada sang pemuda untuk mengambilkan sebuh apel yang manis rasanya untuk dicicipi oleh sang pemilik kebun itu.
Sang pemuda itu pun mengambilkan buah apel yang diminta oleh pemilik kebun apel tersebut, namun dikarenakan tidak pernah mengambil satu buah pun ia merasa sulit untuk membedakan mana apel yang manis dan mana apel yang kurang manis.
Ketika sedang mencicipi buah apel itu, sang pemilik kebun itu berkata, “ wahai pemuda, apakah engkau tidak dapat membedakan apel yang manis dan yang pahit rasanya ? “pemuda itu menjawab “ wahai tuan, sesungguhnya selama aku menjaga kebun apel ini, aku belum pernah mencicipi apel ini walaupun hanya satu gigitan “.  Sang pemilik kebun itu tertegun mendengar jawaban sang pemuda tersebut.
Waktu berganti waktu, kini telah selsai sudah masa hukuman yang diberikan oleh sang pemilik kebun Apel tersebut, dengan perasaan senang pemuda itu bertanya kepada sang pemiilik kebun apel itu “ wahai bapak, sesungguhnya aku telah menyelsaikan tugasku dan perintahmu, adakah kau telah mengikhlaskan buah apel yang telah aku makan ?
Pemilik kebun apel tersebut menjawab, “ wahai anak muda, aku akan mengikhlaskan apel yang sudah engkau makan asalkan engkau mau menikahi anak ku yang buta, tuli , bisu dan buntung.
 Dengan perasaan yang tidak tenang pemuda itu terus memkirkan tawaran dari sang pemilik kebun apel yang telah ia makan sebelum meminta izin, namun karna keimananan yang tinggi akhirnya  sang pemuda itu menerima tawaran sang pemilik kebun tersebut sebagai wujud kecintaanya kepada sang khalik.
Setelah menikah, kini tibalah waktunya sang pemuda itu menemui pengantin wanita yang ada dikamar, ketika ia sampai dipintu kamar ia ingin memberi salam kepada istrinya itu, tapi ia sadar bahwa istrinya bisu , ia mau mengetuk tapi ia ingat bahwa istrinya itu tuli. Tetapi karna ia tahu bahwa memberi salam itu wajib, maka ia mengetuk pintu dan mengucapkan salam, setelah mengucapkan salam, ternyata ada jawaban salam dari kamar istrinya, dan kemudian membuka pintu untuk suaminya.
Setelah melihat istrinya normal, sang pemuda berkata “ wahai bapak, mengapa engkau mengatakan bahwa anakmu itu buta, tuli, bisu dan buntung.
Bapak tersebut menjawab “ wahai pemuda sesungguhnya anakku buta dari menglihat yang kurang baik, sesungguhnya anak ku tuli dari mendengarkan percakapan yang kurang baik. Sesungguhnya anak ku bisu dari mengatakan perkataan yang dibenci oleh Allah dan bernilai maksiat, dan yang terakhir sesungguhnya anakku buntung dari berjalan dijalan yang tidak benar, yakni jalan yang dimurkai oleh allah swt.
Masya Allah, sekiranya ujian yang diberikan kepada orang yang beriman, hanya ujian yang mudah - mudah saja, tentu mereka tidak akan mendapatkan ganjaran yang luar biasa.
Disinilah letak sebuah hikmah, bahwasanya dalam mengamalkan agama tidak dapat dilakukan tanpa azam yang tinggi. Semoga Allah tetap bimbing hati kita dijalan kebenaran, yakni jalan menuju jannahnya.

Semoga bermanfaat.

Wawllahu’alam bishowab
  



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ketika tuhan jatuh cinta"

Post a Comment