Subscribe Us

header ads

Hot Widget

random/hot-posts

aku dan hafalanku

The positive thinking
Aku dan hafalan ku
Seperti biasanya,aku terbangun dari tidur lelapku pada pukul 04 : 50 , di pagi ini aku beranjak bangun dari kamar tidurku,kamar yang telah mengantarkan ku ke alam mimpi yang indah. Kusapu mukaku dengan tanganku yang lembut, seraya berdiri dan berjalan menuju pintu kamar tidurku.
Aku buka pintu itu dengan tanganku yang penuh dengan kelembutan, ku ambil sarungku yang berada di meja dan melangkahkan kaki untuk berwudhu dan berjalan kemasjid untuk melaksanakan ibadah sholat shubuh dengan berjamaah.
Di perjalanan aku dan kawanku tercengang melihat orang – orang yang sudah keluar dari masjid. Hem.. kita telah terlambat vian ,kata ku dengan suara datar. haha.. ya tidak apa – apa mas jawabnya. Yang terpenting niat kita adalah sholat berjama’ah, bukan sengaja untuk terlambat menuju kemasjid.
Aku dan dia terus berjalan perlahan – lahan, sampai di  masjid,aku dan via memasuki masjid. Aku mempersilahkan kepadanya untuk menjadi imam, tapi dengan cepat mengumandangkan iqomah tanda sholat akan segera di mulai.
Dengan terpaksa aku harus menjadi imam , aku mulai memberi nasihat untuk meluruskan shaf sholat kemudian aku mengangkat tanganku  dan bertakbir “ alllahu akbar “. Aku mulai membaca al fatihah dengan nada kesukaanku . kemudian aku plih surah “an- nasr” dengan nada lirih ,dan harapan semoga sholat ku di terima.
Aku pun mengambil takbiratul ihram yang kedua, aku mulai membaca alfatihah  dan dilanjutkan dengan surah annaba yang baru aku hafalkan. Aku memulai membacanya “ innal mutaqina mafassa  sampai jaza ammirrobika ato’an hisaba “ aku terhening, lupa dengan lanjutannnya , aku sadar bahwa di atas langit masih ada langit, aku segera mengganti surah dengan “arrahman” hingga pabiayyiala irobbikuma tukassiban”.
Aku jadikan itu pengalaman yang berkesan dalam hidupku, pengalaman yang paling istimewa untuk penghafal Qur’an perdana sepertiku . setelah sholat aku bergegas pulang ke kos – kosan ku dan berkata bahwa tadi aku lupa kelanjutan dari ayat nya sehinngga dengan terpaksa aku harus mengganti dengan ayat yang lain,” karna lupa itu hal yang manusiawi”.
Wawllahu a’lam bishowab..

***
Lupa, itulah penyakit yang selalu menghampir semua makhluk hidup, baik dari pengacara hingga petani biasa , pasti akan mengalami lupa akan hafalan atau hal yang ia kerjakan.  Mengenai lupa akan hafalan Al – Qur’an, Rassulullah Saw menganjurkan kepada kita untuk selalu mengulang – ngulang hafalan al – Qur’an kita , karna sesungguhnya dengan mengulang hafalan akan dapat mengakar kuatakan kedalam memori otak kita, memberikan dampak yang luar biasa bagi otak utamanya ruhaniyah kita.
Dalam literatur dikisahkan bahwa sanya Khalifah Umar, R.a menghatamkan al – Qur’an dalam waktu 10 tahun. Metode yang ia gunakan adalah menghafal satu ayat kemudian berusaha untuk mengamalkan ayat tersebut dengan perbuatan, perkataan, pemikiran, dengan hati yang jernih. Sehingga hafalan yang dimilikinya mendarah daging, bukan hanya mengakar difikiran namun mengakar pula di hati, dan menjadi tabi’at yang suci.
Menghafal Qur’an juga merupakan kewajiban seorang anak yang ingin berbakti kepada kedua orang tuanya, ikhlas untuk mencari keridhaan Allah, dan berniat untuk memakaikan mahkota kemulian di atas kepala kedua orang tua kita.
Menghafal bukan sekadar menghafal namun perlu perjuangan yang lebih dalam menjaganya, menegoknya dan meng-aplikasikannya dalam bacaan shalat yang kita baca, juga dalam kehidupan sehari – hari.
Semoga allah memudahkan langkah kita.Amin 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "aku dan hafalanku"

Post a Comment