Subscribe Us

header ads

Hot Widget

random/hot-posts

the fossitive dalam kehidupan fana

                                                                                                     The Positive thinking
The positive thinking

Sebagai manusia yang baik, manusia yang diberikan oleh sang khalik kelebihan, baik dari segi bentuk tubuh, nafsu, hingga fikiran. Sudah semestinya kita selaku makhluk social dituntut berfikir fositif.                                                     
Berfikir fositif dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, bisa dilakukan dengan berdiri, duduk, dan  berbaring.
Lalu pertanyaannya, kenapa kita harus berfikir positive?
Jawabannya dengan berfikir fositif kita akan terhindar dari perbuatan yang negative yaitu perbuatan yang merendahkan harga diri kita.
Ada sebuah cerita, mengenai pentingnya mempunyai fikiran fossitive thingking, semoga kita dapat mengambil pelajaran dari cerita ini.
Suatu ketika, ada sebuah jama’ah yang sedang belajar menyerukan dakwah kepada sesama ummat. Jama’ah itu dilengkapi  dengan dalil ( penunjuk jalan ),  amir ( imam ), serta beberapa orang yang bertugas berdo’a agar Allah beri hidayah kepada orang yang diajak berdakwah, yakni usaha untuk dapat melaksanakan perintahnya, berusaha menjaga sholat lima waktu serta menebarkan bibit kebaikan kepada ummat seluruh alam.
Perjalanan jam’ah ini, mengalami perlawanan yang berat, terutama pada diri sendiri, yakni  untuk senantiasa bersabar dan menjaga pikiran terhadap saudara sesama muslim.
 Jam’ah ini mulai mengetuk pintu, dan mengucapkan salam hingga 3 kali berturut - turut, namun tidak ada jawaban dari sang pemilik rumah tersebut. bukan kata – kata kasar yang dikeluarkan oleh dalil ( penunjuk jalan ), namun kata – kata yang manis sebagai wujud dari pola pikir yang fositif.  Beliau berkata   “ sang pulan sedang melaksanakan ibadah tilawatil Qur’an atau bahkan sedang berjihad memberantas kebodohan”.
Masya allah, Allah SWT telah beri hidayah dan kemampuan kepada jama’ah ini untuk menjaga pola fikir mereka dalam berprasangka terhadap saudaranya.
Dilain sisi berfikir fositif juga sangat bermanfaat untuk memori otak kita, para ahli telah meneliti akan otak yang selalu digunakan untuk berfikir negative dengan otak yang digunakan untuk berfikir fositif, dari survey yang mereka peroleh adalah kinerja otak akan menurun ketika digunakan untuk selalu berfikir negative, namun apabila digunakan untuk berfikir fositif, kinerja otak akan bertambah dan otak akan semakin focus terhadap tujuan.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memelihara fositif thinking saudara – saudara semua. Teman - teman semua dapat memulai dari yang pertama ini yaitu:
·         Tersenyumlah walaupun kondisi yang tidak memungkinkan.
·         Selalu optimis terhadap apa yang kita cita – citakan dan bertawakal lah kepada Allah SWT.
·         Bacalah kisah – kisah yang memberi inspirasi terhadap kita, untuk selalu bertindak dengan baik.
·         Fokuslah kepada tujuan yang paling penting.
·        Pahami posisi dan tugas kita,dengan demikian kita akan terhindar dari hal yang negative.
·         Percalah bahwa Allah tidak akan menguji suatu kaum melebihi batas kemampuannya.
·         Percayalah bahwa ada malaikat yang selalu mencatat gerak - gerik kita.
·         Dan yang terakhir, percayalah bahwa allah mengikuti perasangka hamba kepadanya.
Teman – teman semua dapat mencoba beberapa tips diatas, janagan lupa landasi dengan do’a dan keseriusan, semoga berhasil.
 selamat berfikir fositif.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "the fossitive dalam kehidupan fana"

Post a Comment